Selamat Menjadi Mahasiswa!
Hmm, kayaknya
blog ini udah dipenuhi sarang laba-laba setelah 6 tahun ditinggalkan..hehe.
Tapi berhubung masih bisa dimanfaatkan jadi lebih baik sekarang sarang
laba-labanya dibersihkan dulu dan blognya kembali dimanfaatkan.
Sebagai
pemanasan, setelah sekitar 6 tahunan ga blogging, ga mau nulis yang berat-berat
dulu lah. Tulisan kali ini, bacaan ringan yang di-remake dari materi waktu ospek yang disampein Pak Taufik Edi Susanto 4 tahun lalu. Tiba-tiba kepikiran buat remake materi ini, gara-gara kemaren abis
sharing tentang pengalaman di masa awal kuliah sama Frida, salah seorang adikku yang baru mulai kuliah di IPB tahun 2015 ini. Meskipun ringan, materi ini
jadi salah satu bekal yang sangat bermanfaat selama menjalani kuliah.
Waktu berlalu
begitu cepaaat. Aku sendiri sekarang sudah di tahun terakhir kuliah S1, tanggal
7 Juli 2015 kemaren baru aja sidang skripsi (karena kuliah di UIN
disebutnya ujian munaqasah) dan alhamdulillah dinyatakan lulus. Rasanya baru
kemaren ospek, pake baju item putih & nametag yang ada lampu led-nya jadi
bisa nyala kerlap-kerlip gitu.haha
![]() |
Orientasi Pengenalan Akademik Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 |
Empat tahun yang lalu alhamdulillah, kepikiran
buat bikin resume dari materi ini buat di-share ke temen-temen. Tahun
berikutnya materi ini juga sempat dishare ke adik-adik yang baru mulai kuliah. Tapi setelah
itu, materi ini turut lenyap bersama laptop yang dicuri maling waktu masih semester
4. Aku sendiri sebenernya juga udah ga punya file materi ini tapi inget
pernah share materi ini ke Ofi, salah satu
adikku yang tahun ini lulus dari Poltekkes Kemenkes Malang. Akhirnya dicari di percakapan facebook, ketemu, dan alhamdulillah berhasil didownload
ulang.
Ok, langsung
aja, ini dia materinya. Check it out!
Selamat menempuh kehidupan yang baru sebagai seorang MAHASISWA!!! Bukan lagi seorang siswa biasa tapi seorang siswa yg MAHA. Lebih dari sekedar SISWA!
Pinter mana
SISWA sama MAHASISWA? By default, jawabannya adalah pinter Mahasiswa dong.. kan
udah MAHA, berarti kan udah lebih dari SISWA biasa. Jadi ya belajarnya ga perlu
ngoyo kayak siswa dong ya? Kan udah pinter?
Eitss,, tunggu
dulu. Kita pahami dulu apa sih siswa itu? Siswa itu orang yang belajar kan,
belajar itu untuk mencari ilmu. Kenapa kita mencari ilmu? Karena kita BODOH,
kita gak pinter, kita belum tau tentang banyak hal dan ALLAH SWT memerintahkan
kita untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya.
“Tholabul ilmi faridhotun ‘ala kulli muslimin wal muslimat”
Berarti kesimpulannya ketika kita menjadi
MAHASISWA, kita punya kewajiban untuk belajar lebih dari belajarnya siswa biasa.
Terus belajar dan mengkaji karena sepinter apapun kita, kita tidak mungkin bisa
menguasai seluruh ilmu ALLAH. Ilmu Allah itu begitu luas..
“Jika seluruh air di lautan dijadikan tinta dan seluruh pohon dijadikan pena-nya maka tidak akan cukup untuk menuliskan seluruh ilmu Allah.”
Selain itu,
kita bisa menguasai suatu ilmu tertentu, itu semua karena Rahmat dari ALLAH
SWT. Kita semua jangan sampai lupa itu! Sangat mudah bagi ALLAH untuk mencabut
semua ilmu dan pengetahuan yang kita miliki.
Ok, karena mahasiswa itu punya kewajiban belajar yang lebih dari sekedar siswa biasa, berarti keinginan seorang mahasiswa untuk lebih mengetahui dan memahami ilmu juga harus jauh lebih besar daripada rasa ingin tahu yang dimiliki seorang siswa.
So, cara untuk
membuktikan kalau kalian itu sudah benar-benar jadi mahasiswa adalah membuktikan
bahwa kalian punya keinginan yg sangat kuat untuk terus menggali, untuk terus
memahami ilmu-ilmu ALLAH yang tersebar di sekeliling kita. Ingat DIBUKTIKAN!
Bukan sekedar DIUCAPKAN!
Terus gimana dong cara membuktikannya???
Hal pertama, penting untuk memiliki IMPIAN atau
CITA-CITA sejak awal.
Jangan sampai sudah semester 5, belum tau ini nanti
lulus mau ngapain ya, pengen jadi apa nih.
Jangan sampai! Sebab orang yang tidak memiliki tujuan, itu hanya akan
menghabiskan waktu time by time begitu saja, tanpa tujuan, tanpa impian, tanpa
makna. Impian semua orang pasti adalah memperoleh kebahagiaan. Itu pasti! Dan
kita sebagai umat muslim, kebahagiaan itu harus kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” QS. Al-Qasas: 77
Nah, impian atau cita-cita yang
seperti apa sih yang bisa mennuntun kita mendapatkan bahagia dunia akhirat?
Yaitu cita-cita yang bisa memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada manusia
lain. Ingat: Khoirunnas anfa’uhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat
bagi manusia lain. Kalau kita mikirin orang lain, Allah bakalan mikirin kita. Jangan
sampai punya cita-citu itu jadi teroris buat bom, jadi koruptor, dsb. Banyak
lho mahasiswa yang ga bisa melanjutkan studinya karena terlibat terorisme,
narkotika, dsb. Makanya hati-hati, pilih cita-cita dan impian yg benar sejak
awal, agar tidak mudah diombang-ambingkan, dipengaruhi oleh hal-hal semacam itu.
Ok, sekarang hal
kedua yang ga kalah pentingnya, sebagai mahasiswa kalian harus belajar SUNGGUH-SUNGGUH!
Ini wajib!
Utamanya kalau kalian mahasiswa universitas negeri. Kalian tahu kenapa? Karena biaya
pendidikan di universitas negeri itu disubsidi oleh pemerintah. Apa kalian kira
gaji dosen-dosen tetap yang mengajar kalian, fasilitas yang bisa kalian nikmati
di kampus, itu dibayar dari uang SPP kalian? Tidak! Itu sudah ada anggarannya dari
pemerintah. Pastinya kalian tau kan, darimana pemerintah dapat uang itu. Yak! Dari
rakyat. Dari pajak, dari retribusi parkir, retribusi pedagang kecil di pasar,
dll. Nah kalau begitu konsekuensinya apa? Konsekuensinya adalah kalian harus
belajar sungguh-sungguh, karena kalau tidak sama saja kalian telah melakukan
KORUPSI. Rakyat sudah mempercayakan uangnya untuk membiayai pendidikan kalian,
supaya bangsa ini punya orang-orang berpendidikan yang bisa memperbaiki masa
depan bangsa. Ehhh, kalian malah enak-enakan, di kampus bukan belajar tapi
nongkrong, pamitnya belajar kelompok ternyata pacaran. Mahasiswa itu sering
sekali demo, teriak-teriak di jalan, menyuarakan anti korupsi tapi dia ga sadar
kalau dengan belajar tidak sungguh-sungguh itu sebenarnya sama saja dengan
korupsi. Aku ga bilang mahasiswa itu ga boleh demo ya, demo sah-sah saja. Aku juga termasuk yang sangat mendukung aksi-aksi aktivis mahasiswa. Toh sejarah
membuktikan dua kali nasib bangsa ini berubah karena aksi yang dilakukan mahasiswa.
Tapi bersamaan dengan itu para mahasiswa juga harus sadar dengan kewajibannya
belajar sebaik mungkin.
Banyak juga mahasiswa yang
berpikiran, udah deh biar deh gue kuliah gak kelar-kelar, nikmatin aja, lama-lamain
jadi mahasiswa, toh gue di sini bayar. Astaghfirullah hal adzim.. dia ga sadar kalau
dengan berlaku seperti itu sebenarnya sama saja dengan makan uang rakyat dan
pasti akan ada pertanggungjawabannya. So, BELAJAR
YG SUNGGUH-SUNGGUH!!
Ok, next, yang
ketiga adalah jangan suka MENGELUH! Kalian
tau kenapa? Karena mengeluh itu tools-nya setan dan mengeluh itu tidak
menyelesaikan apapun. Selama ini jadi mahasiswa itu identik dengan stress, tugas
yang berat, dsb. Bahkan ada yang bilang STUDYING = STUDENT + DYING.
Mungkin
memang berat tapi pada dasarnya bahagia atau tidaknya kita tergantung pada kita
sendiri. Tergantung pada bagaimana kita bisa menikmati proses mencari ilmu atau
tidak. Selayaknya pisau yang sedang diasah, memang menyakitkan tapi menajamkan.
Selain jangan suka mengeluh, juga jangan KEBANYAKAN ALASAN!
Aduhh, gimana gue bisa fokus belajar, orang tua gue ga mampu, fasilitas kagak ada, HP gue aja cuma iPhone 6 (-__-“).
Kalau gue ini kan orangnya suka bersosialisasi, berorganisasi, aktivis gitu, jadi wajarlah kalau nilai gue jelek.
Orang tua gue broken home, ga sayang sama gue, ga perhatian sama gue, ogah ah gue belajar serius.
Kalau gue sih belajar kagak belajar, tetep aja kayak begitu, udah dari sononya kali, udah ah kagak usah belajar.
Dan beribu alasan lainnya..
Pokoknya isinya alasan melulu
dah, kebanyakan alasan ini juga tools-nya setan. Kebanyakan alasan ini
sebenernya adalah karena kita malas melakukan usaha semaksimal mungkin,
sehingga kita mencari alasan untuk membenarkan kemalasan yg kita lakukan.
Lakukan
saja yang terbaik, berusaha saja semaksimal mungkin. Allah itu Maha Mengetahui,
Maha Adil. Dia yang akan memberikan hasil sesuai upaya kita. Udah titik ga usah
kebanyakan alasan.
Nah, itu tadi gimana cara untuk
membuktikan kesungguhan kita menjadi mahasiswa. Intinya kita harus memiliki impian & cita-cita, belajar
sungguh-sungguh, hindari mengeluh, dan kebanyakan alasan. Semua materi ini
sebenernya didapet waktu ospek tahun 2011 lampau dari seorang dosen yang saat ini sedang menyelesaikan S3 di Australia yaitu Pak
Taufik Edi Susanto & kakak-kakak BEM Fakultas Saintek UIN Jakarta waktu
itu. Terus beberapa bagian di-remake biar lebih kekinian gitu. Salah satu contoh, “iPhone
6” itu sebenernya di materi aslinya adalah “HP dengan kamera 5 MP” yaa karena
tahun 2011 iPhone 6 belum ada dan HP dengan kamera 5 MP itu udah kereeen
banget. Aku berharap tulisan ini bermanfaat dan semoga setiap manfaat yang
terpetik dari tulisan ini jadi catatan kebaikan juga buat Pak Taufik dan kakak-kakak
BEM waktu itu, yang telah jadi perantara sampainya ilmu ini ke aku.
Buat adik-adik yang baru
menginjakkan kaki di dunia perkuliahan, selamat datang! Selamat
menjadi MAHASISWA! Lebih dari sekedar siswa!
Comments